This nice Blogger theme is compatible with various major web browsers. You can put a little personal info or a welcome message of your blog here. Go to "Edit HTML" tab to change this text.
RSS

Minggu, 22 Juni 2014

Sejarah Erau


Berbicara tentang Kutai Kartanegara tak akan lengkap tanpa menyinggung pesta rakyat tahunan yang berlangsung di dalamnya, Erau. Erau merupakan salah satu festival budaya tertua di nusantara. Tradisi tahunan ini telah berlangsung selama berabad-abad, seiring perjalanan sejarah Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura. Bisa dikatakan, Erau telah berlangsung sejak masa awal Kesultanan Kutai berdiri.

Istilah “erau” berasal dari kata “eroh” yang dalam bahasa Melayu Kutai Tenggarong bermakna keramaian pesta ria atau secara umum dapat dimaknai sebagai pesta rakyat. Dahulu, Erau merupakan hajatan besar bagi Kesultanan Kutai dan masyarakat di seluruh wilayah kekuasaannya yang kini mencakup sebagian besar wilayah Kalimantan Timur. Pada awalnya, perhelatan ini berlangsung selama 40 hari 40 malam dan diikuti oleh segenap lapisan masyarakat.

Dalam perhelatan tersebut, rakyat dari berbagai penjuru negeri berpesta ria dengan mempersembahkan sebagian dari hasil buminya untuk dibawa ke Ibukota Kesultanan. Hal ini berkaitan dengan salah satu fungsi dari Erau sebagai wujud rasa syukur atas limpahan hasil bumi yang diperoleh rakyat Kutai. Keluarga besar Kesultanan pun menjamu rakyatnya dengan beraneka sajian sebagai bentuk rasa terima kasih atas pengabdian mereka kepada Kesultanan.



Menurut riwayat yang diyakini masyarakat Kutai secara turun temurun, Erau bermula sejak abad ke-12 Masehi. Catatan sejarah menyebutkan Erau pertama kali berlangsung saat Aji Batara Agung Dewa Sakti berusia belia. Ia dikemudian hari diangkat menjadi sultan pertama Kutai Kartanegara Ing Martadipura.

Seiring perjalanan waktu, Kesultanan Kutai kemudian bergabung dalam wilayah Republik Indonesia. Sampai dengan tahun 1960, Kutai berstatus Daerah Istimewa dengan Sultan sebagai kepala daerah. Setelahnya, status Kutai beralih menjadi kabupaten dan kepala pemerintahan dipegang oleh bupati. Peralihan ini menjadi penanda berakhirnya era Kesultanan Kutai yang telah berdiri selama lebih dari 7 abad. Meski demikian, Erau sebagai salah satu peninggalan budaya dari Kesultanan Kutai tetap bertahan.

Erau yang dilangsungkan menurut tata cara Kesultanan Kutai terakhir kali diadakan pada tahun 1965. Kemudian, atas inisiatif pemerintah daerah dan izin dari pihak Kesultanan, tradisi ini mulai dihidupkan kembali pada tahun 1971. Hanya saja, penyelenggaraannya tidak satu tahun sekali melainkan menjadi dua tahunan dan dengan beberapa persyaratan. Sejak saat itulah pelaksanaan Erau menjadi ajang pelestarian budaya warisan Kesultanan Kutai dan berbagai etnis yang hidup di dalamnya.

Erau dilangsungkan bertepatan dengan hari jadi Kota Tenggarong, yaitu setiap tanggal 29 September. Tetapi, sejak tahun 2010, pelaksanaan festival ini dimajukan menjadi Bulan Juli karena menyesuaikan dengan musim liburan sehingga lebih banyak wisatawan yang datang. Festival ini dimeriahkan oleh beraneka kesenian, upacara adat dari Suku-suku Dayak, dan lomba olahraga ketangkasan tradisional.

Tahun 2013 menjadi penanda era baru dari pelestarian budaya warisan Kutai Kartanegara. Untuk pertama kalinya, Erau disandingkan dengan perhelatan budaya tradisional dari berbagai negara. Dalam perhelatan bernama Erau International Folklore and Art Festival (EIFAF), berbagai kesenian dan tradisi di lingkup Kesultanan Kutai bersanding dengan warisan budaya dunia dari berbagai bangsa di penjuru dunia. Ajang ini sekaligus memperkenalkan peninggalan kearifan lokal masyarakat Kutai kepada dunia. Para delegasi dari berbagai negara diundang untuk ikut terlibat dalam berbagai ritual adat yang berlangsung selama pelaksanaan Erau. [Ardee/IndonesiaKaya]
Video tentang kesenian ini

Sabtu, 17 Mei 2014

Karya Tulis Ilmiah

Manfaat Buah Ceri Menyembuhakan Penyakit Asam Urat

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Buah-buahan, banyak sekali bermacam buah yang kaya akan manfaat bagi kesehatan kita kali ini yang akan kita bahas adalah buah ceri, buah yang memiliki bentuk sangat kecil ini ternyata menyimpan banyak vitamin A dan vitamin C yang membuat sehat badan kita dan dapat menyembuhkan penyakit-penyakit tertentu, contohnya saja dapat mencegah nyeri asam urat dan dapat melawan kanker. Buah ceri ini dapat tergolong obat tradisional yang memiliki khasiat yang di jamin terbukti.
Tidak ada menimbulkan efek atau pun gejala yang dapat menyerang karena buah ceri ini sudah di teliti dapat menyembuhkan beberapa penyakit, buah ceri ini dapat di katan sebagai obat alternatif. Selain enak dan manis rasanya, buah ceri ini memiliki khasiat untuk menyembuhkan penyakit karena terdapat vitamin dan kandungan yang bergizi.

1.2 Rumusan Masalah
1.      Apa saja manfaat yang bisa kita dapatkan dari buah ceri tersebut?
2.      Bagaimana buah ceri dapat di konsumsi untuk menyembuhkan  penyakit asam urat ?

1.3 Hipotesis
Manfaat buah ceri ini memang sudah diketahui masyarakat umum untuk menyembuhkan penyakit asam urat, dengan cara mengonsumsinya secara teratur dan kita juga harus mengetahuinya dahulu sebelum mencobanya. Sangat banyak berbagai buah ceri yag terdapat di Indonesia ini, pilihlah buah ceri yang benar-benar baik untuk di konsumsi sebagai obat.
Memurut pendapat para ahli kesehatan apabila penderita asam urat mengonsumsi buah ceri dengan teratur maka akan berkurang rasa sakit akibat asam urat itu. Mengonsumsi buah ceri merupakan obat herbal atau obat tradisional yang diyakini masyarakat lebih baik untuk penyembuhan asam urat dibandingkan mengonsumsi obat-onat berbahan kimia.

1.4 Tujuan
Memberi informasi kepada masyarakat yang belum mengetahui buah ceri dengan khasiatnya ini dan mengingatkan bahwa masih ada obat herbal dari buah yang manis ini. Beberapa penyakit dapat di sembuhkan dengan mengonsumsi buah ceri ini, tidak hanya obat kimia saja yang dapat menyembuhkan beberapa penyakit obat herbal seperti buah ceri ini juga dapat menyembuhkan penyakit salah satunya penyakit asam urat.

1.5 Manfaat
Sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar yang sudah merasakan khasiatnya, ada juga beberapa manfaat lain yang dapat menjaga kesehatan tubuh kita, seperti menjaga kualitas tidur lebih baik, menjaga kesehatan mata dan mencegah nyeri. Banyak orang yang menyukai manisnya buah ceri ini tetapi terkadang banyak juga yang belum mengetahui bahwa buah ceri ini sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
BAB II
PEMBAHASAN

Ceri adalah buah berbiji tanaman asli belahan bumi utara dan tumbuh subur di iklim yang hangat. Buah ini tumbuh secara luas di Amerika, Semenanjung Iberia, Negara Baltik, Skandinavia dan Kanada. Sebenarnya pohon sakura di Jepang adalah pohon ceri, tapi ceri yang dihasilkan adalah ceri yang tidak bisa dimakan beda dengan ceri yang kita makan selama ini.
Ceri biasanya juga dipakai untuk hiasan pada kue-kue.
Harga buah ceri memang mahal, tapi permintaan akan buah ini tetap saja tinggi. Apalagi setelah diketahui bahwa buah ceri memiliki berbagai manfaat kesehatan yang banyak, buah ceri yang lezat dan bergizi ini memiliki banyak kandungan penting seperti: Antioksidan, Mineral, Ellagic acid, Vitamin C,Vitamin A, Bioflavonoid, Melatonin, Anthocyanin, dan Perillyl. Dan berikut ini adalah beberapa manfaat dan khasiat buah ceri untuk kesehatan:

  1. Buah ceri diteliti secara luas manfaatnya dalam melawan kanker. Hasil penelitian sejauh ini menunjukkan bahwa mengkonsumsi buah ini sangat bermanfaat dalam melawan kanker organ.
  2. Antioksidan pada buah ceri dapat melawan radikal bebas, atau molekul tidak stabil yang dapat merusak sel pada tubuh manusia, sehingga diyakini untuk memperlambat proses penuaan.
  3. Penelitian mengungkapkan bahwa antosianin yaitu pigmen merah pada ceri membantu mengurangi peradangan dan nyeri.
  4. Segenggam buah ceri setiap hari dapat mengatasi dan meringankan rasa sakit akibat radang sendi, dan asam urat.
Jangan remehkan buah-buahan berwarna merah berukuran kecil ini. Kandungan antioksidan di dalamnya ternyata cukup efektif untuk mencegah nyeri penyakit asam urat. Asam urat atau gout adalah salah satu jenis penyakit rematik yang disebabkan oleh asam urat yang mengkristal di persendian sehingga menyebabkan pembengkakan dan nyeri, persendian di bagian kaki merupakan bagian tubuh yang sering terkena asam urat.
Penderita penyakit asam urat (gout) harus lebih banyak makan buah ceri atau kersen. Buah berwarna merah tersebut dapat mengurangi risiko inflamasi sendi (artritis) oleh kelebihan asam urat, peneliti AS menyimpulkan. Telah dilakukan penelitian terhadap 633 pasien, selama setahun diketahui bahwa mengonsumsi buah ceri secara rutin bisa mengurangi serangan asam urat sampai 35 persen. Ceri yang dikonsumsi bisa dalam bentuk segar atau pun sebanyak tiga porsi dalam dua hari. Dan dari penelitian tersebut juga ditemukan bahwa seseorang mengkonsumsi buah ceri setiap harinya maka dalam semalam kadar asam urat dalam darah akan turun sebanyak 15 %.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam pengobatan alterntif asam urat, buah ceri dapat digunakan dengan mengonsumsinya secara rutin setiap harinya, konsumsi lah beberapa buah ceri perharinya. Buah ceri menyimpan banyak kandungan vitamin yang telah teruji dapat menyembuhkan penyakit asam urat.

3.2 Saran
Sebaiknya untuk para masyarakat gunakanlah pengobatan tradisional dengan buah ceri ini, karena sebenarnya menggunakan obat-obat yang berbahan kimia juga tidak baik. Bagi para penderita asam urat dapat dicoba dengan buah ceri sebagai obat yang dapat menurunkan penyakit asam urat.